Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Saat Menggunakan Nama Panggilan di Tempat Kerja
shared by: Nugroho J. Setiadi, PhD LinkedIn: https://www.linkedin.com/in/nugroho-j-setiadi-8b9b0116/ Google citation index: https://scholar.google.com/citations?user=7kvetHUAAAAJ#%21
Penelitian telah menunjukkan bahwa menggunakan nama panggilan yang ramah dapat menjadi cara yang bagus untuk mempererat hubungan pribadi, tetapi nama panggilan dapat menjadi rumit di tempat kerja karena sifat hierarkis hubungan profesional. Haruskah Anda menggunakan nama panggilan? Atau haruskah nama panggilan sama sekali tidak digunakan di kantor? Berikut ini saran penelitian bagi para pemimpin.
Biarkan tim Anda memanggil Anda dengan nama panggilan (jika Anda menyukainya). Membiarkan karyawan menggunakan nama panggilan untuk Anda dapat membuat Anda tampak mudah didekati dan menjadi bagian dari tim. Namun, jangan memaksakannya—nama panggilan terbaik muncul secara alami.
Hindari nama panggilan untuk karyawan. Memberikan nama panggilan kepada karyawan dapat terasa terlalu informal atau bahkan menggurui. Mengingat dinamika kekuasaan, mereka mungkin ragu untuk menyuarakan ketidaknyamanan, yang memengaruhi moral. Tetaplah menggunakan nama depan kecuali jika karyawan secara eksplisit memberikan nama panggilan.
Kaji budaya organisasi Anda. Di tempat kerja yang tidak terlalu hierarkis, nama panggilan dapat menumbuhkan kedekatan. Namun, dalam lingkungan yang lebih tradisional dan terstruktur, nama panggilan mungkin kurang tepat.
Jika ragu, komunikasikan. Tidak yakin apakah akan menggunakan nama panggilan seseorang? Tanyakan kepada mereka secara pribadi. Komunikasi yang terbuka menumbuhkan rasa nyaman dan saling menghormati, menjaga penggunaan nama panggilan tetap positif dan profesional.
|
Source: Zhang, Z and Du, S. (2024). Research: The Rules of Using Playful Nicknames at Work. Harvard Business Review. From: . Retrieved on July 7, 2024, 4:41 PM
Comments :