DASAR – DASAR PEMILIHAN SAMPLE PENELITIAN
Seringkali dalam penelitian, kita menemukan kendala dalam penentuang sample atau yang lebih dikenal sebagai sampling process. Utamanya terkait penentuan angka, terkait berapa jumlah sample yang harus dikumpulkan, menjadi suatu momok tersendiri bagi peneliti dalam proses penelitian mereka. Sebenarnya, jika kita bisa tarik mundur terlebih dahulu, jauh sebelum penentuan angka sample, terdapat dasar-dasar pertimbangan penentuan sample, yang mana hal ini lebih penting kita ketahui sebelum dapat menentukan jumlah sample yang ideal.
Mari kita tarik mundur terlebih dahulu, sampling atau pengambilan sample sendiri merupakan proses yang dilakukan oleh peneliti dalam menentukan jumlah/angka yang ideal dan representatif dari keseluruhan populasi berdasarkan tujuan dan pembatasan penelitian. Seringkali kita akan menghadapi keterbatasan jika hendak menggunakan keseluruhan populasi, misalkan jumlah yang terlalu besar yang dapat menjadi sandungan dalam timeline penelitian kita. Untuk menghadapi masalah tersebut, kita perlu melakukan yang namanya pengambilan sample guna mendapatkan angka yang lebih kecil dan lebih dapat kita kelola, namun… bagaimana kita dapat menyatakan bahwa sample yang akan kita pilih dapat merepresentasikan kesulurahan populasi yang ada?
Disini kita akan berkenalan dengan dua tipe pemilihan sample utama, atau yang biasa dikenal sebagai Sampling Types, yaitu Probability dan Non Probability. Jauh sebelum menentukan jumlah angka sample, sebaiknya kita dapat menentukan terlebih dahulu tipe pengambilan sample yang kita akan pergunakan.
Probability Sampling Type menyatakan bahwa angka atau jumlah populasi diketahui secara pasti, sehingga bisa dipastikan pemilihan sample dapat berjalan dengan adil, Dimana setiap sample memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih. Secara sederhana, penerapan nya dapat diartikan misalkan kita hendak memilih sample dari daftar karyawan dalam suatu perusahaan, dimana dapat dipastikan sang Perusahaan tersebut PASTI memiliki daftar pekerja atau karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut.
Sebaliknya, Non Probability Sampling Type merupakan tipe pengambilan sample yang bisa kita gunakan saat jumlah tepat atau angka populasinya tidak dapat kita ketahui secara pasti,hingga hal ini menyebabkan kita tidak dapat menggunakan pendekatan statisikal atau angka dalam penentuan jumlah sample yang ideal atau representatif. Sebagai beberapa contoh, misalkan kita hendak membahas jumlah wanita Indonesia yang menggunakan kacamata di kota Pontianak. Atau misalkan hendak mengetahui berapa jumlah restoran bertema Sunda yang ada di Pulau Jawa.
Seringkali kita sebenarnya hendak melakukan penelitian yang mengharuskan kita untuk memilih tipe pengambilan data lewat sample yang bersifat Non Probability, dan mengalami kesulitan dalam menentukan jumlah angka pengambilan sample yang ideal, karena sebenarnya dari awal populasi pastinya memang tidak kita ketahui. Oleh karenanya, jauh sebelum menentukan angka sample yang ideal, kita harus memastikan terlebih dahulu tipe pengambilan sample yang hendak kita gunakan. ASR
Source:
Saunders, M.N.K., Lewis, P. and Thornhill, A. (2019) Research Methods for Business Students. 8th Edition, Pearson, New York.
Sekaran, U. and Bougie, R. (2016) Research Methods for Business: A Skill-Building Approach. 7th Edition, Wiley & Sons, West Sussex.
Comments :