Di era visual yang serba digital, tipografi sering dipandang hanya sebagai elemen untuk dilihat. Namun, dalam dunia desain komunikasi visual, ada satu pendekatan kreatif yang mengajak audiens untuk tidak hanya melihat, tetapi juga merasakan tipografi: Tactile Typography.

Apa Itu Tactile Typography?

Tactile typography adalah teknik tipografi yang mengandalkan elemen fisik atau tekstur nyata sehingga huruf dapat dirasakan melalui sentuhan. Bentuk ini tidak hanya menyampaikan pesan secara visual, tetapi juga mengundang interaksi fisik dengan karya, menciptakan pengalaman multisensori bagi audiens.

Teknik ini dapat ditemukan pada berbagai media, seperti:

  • Huruf timbul (embossed) pada kartu nama atau buku braille
  • Tipografi berbahan unik seperti kain, kayu, atau logam
  • Instalasi seni huruf yang dapat disentuh langsung oleh pengunjung

Fungsi dan Keunggulan

  1. Meningkatkan Keterlibatan Audiens
    Sentuhan memberikan pengalaman personal, membuat audiens lebih terhubung dengan pesan.
  2. Memperkuat Identitas Desain
    Pemilihan bahan dan tekstur bisa mencerminkan karakter merek atau konsep karya.
  3. Aksesibilitas untuk Semua
    Tactile typography juga berperan penting dalam inklusivitas, terutama bagi penyandang tunanetra melalui tipografi braille.

Penerapan dalam Dunia Desain

Mahasiswa Desain Komunikasi Visual dapat memanfaatkan tactile typography dalam berbagai proyek, seperti:

  • Desain kemasan yang memadukan visual dan tekstur untuk daya tarik produk
  • Media promosi interaktif yang mendorong orang untuk menyentuh dan mengeksplorasi
  • Instalasi seni publik yang memberikan pengalaman unik bagi pengunjung

Mengapa Penting untuk Dipelajari di DKV?

Di Prodi DKV, tipografi tidak hanya soal mengatur huruf secara estetis, tetapi juga menciptakan komunikasi yang berkesan. Tactile typography mengajarkan mahasiswa untuk berpikir di luar layar dan menciptakan desain yang mengundang interaksi nyata.

Dengan menggabungkan kreativitas, teknik produksi, dan pemahaman psikologi indera, tactile typography menjadi media yang ampuh untuk menyampaikan pesan secara lebih mendalam.

“Tipografi bukan sekadar untuk dilihat, tapi untuk dirasakan.”
Prodi DKV Universitas Satu terus mendorong mahasiswa untuk mengeksplorasi medium ini, menggabungkan seni, fungsi, dan inovasi demi menciptakan desain yang tak hanya berbicara tetapi juga menyentuh hati (dan jari).