Faktor Kegagalan Implementasi Sistem Informasi dalam Organisasi
Implementasi sistem informasi (SI) merupakan langkah strategis bagi organisasi dalam meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan daya saing. Namun, meskipun telah dilakukan investasi besar, banyak proyek SI yang gagal memenuhi harapan. Kegagalan ini bukan hanya disebabkan oleh aspek teknis, tetapi juga karena faktor manusia, organisasi, dan manajemen proyek yang tidak optimal.
1. Kurangnya Keterlibatan Pengguna
Keterlibatan pengguna akhir (end-user) dalam proses implementasi SI sangat menentukan keberhasilan sistem. Jika pengguna tidak dilibatkan sejak awal, sistem yang dikembangkan mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan operasional mereka. Akibatnya, resistensi terhadap perubahan dan ketidakpuasan pengguna menjadi hambatan utama dalam adopsi sistem.
Menurut Ng et al. (2019), keterlibatan aktif pengguna meningkatkan persepsi kegunaan dan kemudahan penggunaan, dua elemen penting dalam model penerimaan teknologi yang berpengaruh pada keberhasilan adopsi.
2. Manajemen Perubahan yang Lemah
Perubahan proses bisnis yang menyertai implementasi SI sering kali menimbulkan ketidaknyamanan di kalangan karyawan. Kurangnya pelatihan, komunikasi yang buruk, dan tidak adanya strategi manajemen perubahan yang komprehensif dapat menyebabkan resistensi yang signifikan.
Stouten et al. (2018) menjelaskan bahwa keberhasilan perubahan organisasi sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan transformasional dan komunikasi terbuka selama masa transisi.
3. Kurangnya Dukungan Manajemen Puncak
Dukungan dari top management sangat diperlukan untuk menjamin kelancaran implementasi. Hal ini mencakup penyediaan sumber daya, pengambilan keputusan strategis, serta pembentukan budaya organisasi yang mendukung inovasi teknologi.
Menurut Alhawari et al. (2020), dukungan manajemen puncak secara langsung berkontribusi terhadap motivasi tim proyek dan kelangsungan inisiatif digital.
4. Perencanaan Proyek yang Tidak Matang
Perencanaan yang buruk, termasuk estimasi anggaran dan waktu yang tidak realistis, serta tidak adanya analisis risiko, sering kali menjadi penyebab utama kegagalan proyek SI. Kegagalan dalam menetapkan ruang lingkup proyek juga dapat mengarah pada perubahan kebutuhan yang tidak terkendali (scope creep).
Wamba et al. (2017) menekankan pentingnya pengelolaan proyek yang agile dan iteratif dalam menghadapi dinamika implementasi SI yang kompleks.
5. Masalah Data dan Integrasi Sistem
Sistem informasi yang baik memerlukan data yang akurat, lengkap, dan terintegrasi. Ketika organisasi mengabaikan pentingnya quality data dan integrasi sistem lama, maka sistem baru tidak dapat berfungsi optimal atau justru menghasilkan keputusan yang keliru.
Suryanto et al. (2022) menyoroti bahwa kualitas data berkontribusi langsung pada kepercayaan pengguna terhadap sistem serta efektivitas pengambilan keputusan berbasis SI.
Kegagalan implementasi sistem informasi sering kali bukan semata-mata karena kesalahan teknologi, melainkan karena ketidaksiapan organisasi dalam mengelola perubahan, perencanaan yang kurang matang, serta minimnya dukungan dari berbagai pihak. Untuk meminimalkan risiko kegagalan, organisasi perlu mengadopsi pendekatan yang holistik dengan mengintegrasikan aspek teknologi, manusia, dan manajemen proyek secara sinergis. Pemahaman terhadap faktor-faktor ini menjadi landasan penting untuk mencapai keberhasilan transformasi digital yang berkelanjutan.
Daftar Pustaka
- Alhawari, S., AlShihi, H., Al-Alawi, A. I., & Al-Alawi, M. (2020). Top management support in IT projects: A literature review. International Journal of Advanced Computer Science and Applications, 11(7), 377–384. https://doi.org/10.14569/IJACSA.2020.0110747
- Ng, W. S., Sim, K. L., & Tan, C. H. (2019). Critical success factors in enterprise resource planning implementation: A review-based comprehensive framework. International Journal of Enterprise Information Systems, 15(1), 111–129. https://doi.org/10.4018/IJEIS.2019010106
- Stouten, J., Rousseau, D. M., & De Cremer, D. (2018). Successful organizational change: Integrating the management practice and scholarly literatures. Academy of Management Annals, 12(2), 752–788. https://doi.org/10.5465/annals.2016.0095
- Suryanto, H., Abubakar, A. M., & Handayani, P. W. (2022). Investigating the impact of data quality on big data analytics capabilities and organizational decision-making. Information Systems Frontiers, 24, 971–988. https://doi.org/10.1007/s10796-021-10134-1
- Wamba, S. F., Gunasekaran, A., Akter, S., Ren, S. J. F., Dubey, R., & Childe, S. J. (2017). Big data analytics and firm performance: Effects of dynamic capabilities. Journal of Business Research, 70, 356–365. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2016.08.009
Comments :