Bagi sebagian orang, akuntansi mungkin terdengar sebagai bidang yang hanya berkaitan dengan angka, laporan keuangan, dan dunia perusahaan besar. Namun pada kenyataannya, perkembangan akuntansi saat ini sangat dekat dengan kehidupan masyarakat sehari-hari. Mulai dari menabung di bank, membeli asuransi, hingga memilih produk dari perusahaan tertentu, semuanya dipengaruhi oleh bagaimana akuntansi dijalankan secara transparan dan bertanggung jawab.

Salah satu isu yang paling terasa dampaknya bagi masyarakat adalah pelaporan keberlanjutan atau ESG (Environmental, Social, and Governance). Saat ini perusahaan tidak hanya dinilai dari seberapa besar keuntungannya, tetapi juga dari seberapa peduli mereka terhadap lingkungan dan masyarakat. Di Indonesia, praktik ini didorong oleh regulasi serta pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan dan peran aktif Ikatan Akuntan Indonesia. Namun dalam praktiknya, masih banyak laporan keberlanjutan perusahaan yang belum diaudit secara menyeluruh. Akibatnya, masyarakat kesulitan membedakan mana perusahaan yang benar-benar peduli lingkungan dan mana yang hanya melakukan pencitraan. Bagi masyarakat awam, hal ini penting karena berkaitan dengan kualitas lingkungan hidup, tanggung jawab sosial perusahaan, serta kepercayaan terhadap produk yang dikonsumsi setiap hari.

Permasalahan lain yang sangat dekat dengan masyarakat adalah keamanan dana di perusahaan asuransi. Perubahan standar akuntansi internasional melalui IFRS 17 yang diadopsi di Indonesia menjadi PSAK 117 oleh Ikatan Akuntan Indonesia membawa dampak besar pada cara perusahaan asuransi menyusun laporan keuangan. Dengan standar baru ini, kewajiban pembayaran klaim harus dihitung lebih realistis dan keuntungan tidak boleh diakui secara berlebihan. Bagi masyarakat pemilik polis, perubahan ini sangat penting karena membantu memastikan bahwa perusahaan asuransi benar-benar memiliki kemampuan keuangan untuk membayar klaim di masa depan. Masalah gagal bayar yang sering terjadi sebelumnya diharapkan bisa lebih dicegah dengan laporan keuangan yang lebih jujur dan transparan.

Di sisi lain, masyarakat juga sangat bergantung pada perbankan untuk menyimpan uang, menerima gaji, hingga melakukan transaksi digital. Karena itu, transparansi kondisi keuangan dan risiko bank menjadi isu akuntansi yang sangat penting. Di tingkat global, International Accounting Standards Board sedang mengembangkan model pelaporan risiko bank yang lebih terbuka dan realistis. Menurut laporan dari Reuters, model ini bertujuan agar publik tidak hanya melihat laba bank, tetapi juga memahami potensi risiko yang bisa memengaruhi stabilitas bank di masa depan. Bagi masyarakat awam, laporan risiko yang jelas membantu meningkatkan rasa aman dalam menyimpan dana di bank, terutama di tengah kondisi ekonomi yang tidak selalu stabil.

Selain perubahan standar dan regulasi, tantangan lain yang juga dirasakan masyarakat adalah digitalisasi akuntansi dan layanan keuangan. Saat ini hampir semua transaksi dilakukan secara digital, mulai dari pembayaran, pinjaman online, hingga investasi berbasis aplikasi. Di satu sisi, hal ini memudahkan masyarakat. Namun di sisi lain, risiko kesalahan sistem, kebocoran data, dan penipuan digital juga meningkat. Akuntansi modern dituntut untuk mampu mendukung sistem digital yang aman, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan agar masyarakat tidak dirugikan.

Dari berbagai perkembangan tersebut dapat disimpulkan bahwa akuntansi saat ini memiliki peran yang jauh lebih luas dibandingkan sebelumnya. Akuntansi tidak hanya mengatur soal laba perusahaan, tetapi juga menyentuh aspek perlindungan konsumen, keamanan dana masyarakat, kelestarian lingkungan, serta kepercayaan publik terhadap lembaga keuangan. Bagi masyarakat awam, memahami isu-isu akuntansi terkini menjadi penting agar lebih sadar dan kritis dalam menggunakan layanan perbankan, asuransi, maupun produk dari perusahaan besar. Akuntansi pada akhirnya bukan hanya milik para profesional, tetapi juga alat untuk melindungi kepentingan masyarakat luas.

 

Daftar Pustaka

Ikatan Akuntan Indonesia. (2024). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 117: Kontrak Asuransi. Jakarta: IAI.

Otoritas Jasa Keuangan. (2023). Peraturan OJK tentang laporan keberlanjutan bagi emiten dan perusahaan publik. Jakarta: OJK.

Reuters. (2024). Global accounting body consults on new model for assessing bank risks. Reuters News Agency.