Society 5.0: Transformasi Digitalisasi Akuntansi Berbasis Kemanusiaan
Dunia terus bergerak maju dalam arus perubahan teknologi yang sangat cepat dan dinamis. Salah satu perubahan besar yang sedang terjadi adalah peralihan menuju era Society 5.0. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh pemerintah Jepang sebagai bagian dari strategi nasional untuk menjawab berbagai tantangan sosial dan ekonomi modern.
Transformasi ini sangat nyata terlihat di Jepang, negara yang menjadi pionir penerapan Society 5.0. Salah satu contoh konkret dapat dilihat dari perusahaan teknologi raksasa yaitu Fujitsu yang telah mengembangkan sistem akuntansi otomatis berbasis AI dan blockchain. Di dalam sistem ini, proses pencatatan transaksi keuangan dilakukan secara otomatis berdasarkan data yang diambil langsung dari sistem penjualan, pembelian, dan perbankan. Kecerdasan buatan diintegrasikan untuk mengklasifikasikan transaksi secara otomatis, melakukan rekonsiliasi data, dan menyusun laporan keuangan yang dapat diakses dalam hitungan menit.
Dalam Society 5.0, teknologi tidak hanya menjadi alat untuk meningkatkan efisiensi kerja, tetapi juga menjadi sarana utama untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih baik, berkelanjutan, dan berpusat pada manusia. Konsep ini lahir sebagai respons atas keterbatasan Revolusi Industri 4.0 yang meskipun membawa kemajuan luar biasa di bidang otomasi dan konektivitas, Society 5.0 mengusung visi baru: bagaimana manusia dapat hidup berdampingan dan berkolaborasi dengan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), Big Data, dan blockchain untuk menciptakan solusi berbasis nilai-nilai kemanusiaan.
Pada akhirnya, teknologi akuntansi dalam era Society 5.0 adalah tentang bagaimana manusia dan teknologi dapat bekerja berdampingan untuk menciptakan sistem yang lebih efisien, transparan, dan manusiawi. Transformasi ini tidak bisa dihindari. Yang bisa dilakukan adalah menyiapkan diriābaik secara keilmuan maupun secara mental untuk menjadi bagian dari ekosistem digital yang baru ini. Karena di era Society 5.0, kecepatan beradaptasi dan kemauan belajar menjadi kunci keberhasilan, termasuk bagi para profesional dalam bidang akuntansi termasuk mahasiswa Prodi Akuntansi yang menjadi penggerak sistem ini di masa yang akan datang.
Sumber:
https://www.fujitsu.com/global/about/resources/news/press-releases/2020/0706-01.html
https://www8.cao.go.jp/cstp/english/society5_0/
Comments :