There is No One-Size Fits All Saat Kita Melakukan Budgeting
Kadang kita suka bingung ada diposisi hidup cuman sekali dan menikmati hidup. Tapi sebenernya kita bisaloh tetep nabung dan belanja secara bertanggung jawab di waktu yang bersamaan. Membangun pola pikir bahwa uang sebagai alat tukar sebagai satuan ukuran yang digunakan dalam tindakan memberi dan menerima bisa jadi tahap awal kita untuk mengelola keuangan secara bertanggung jawab. Kemudian setelah membangun pola pikir tersebut, kita bisa mulai melakukan alokasi dana.
Basicnya dana itu dialokasikan menjadi tiga bagian yaitu needs (kebutuhan), wants (keinginan), dan savings (tabungan). Sekarang kita bahas setiap bagian itu secara lebih mendalam.
1. Needs (kebutuhan). Kategori kebutuhan ini adalah semua pengeluaran yang penting untuk kehidupan kita sehari-hari. Segala kebutuhan hidup seperti sandang, pangan, dan papan kita alokasikan ke kategori ini. Tapi teman-teman meskipun fine dining termasuk kedalam bentuk pangan, dan baju karya Sapto Djokokartiko termasuk kedalam bentuk sandang kita tidak bisa memasukan ini kedalam kategori kebutuhan ya karena kedua hal tersebut bukanlah hal yang penting untuk kehidupan kita sehari-hari.
2. Wants (keinginan). Kategori keinginan adalah segala hal mulai dari berbelanja, makan di luar, menenton film, jalan-jalan ke luar negeri, dan segala hal lain yang membuat hidup kita lebih menyenangkan. Hal-hal terkait entertaining seperti netflix, spotif, disney channel subscription bisa kita hitung sebagai kategori keinginan juga jika kita merasa hal tersebut dalam membuat hidup kita lebih menyenangkan.
3. Savings (tabungan). Kategori tabungan sesuai dengan tujuan keuangan jangka panjang kebutuhan kita pribadi, hal ini bisa seperti menabung untuk uang muka rumah, membangun dana darurat, atau menambah dana pensiun.
Banyak dari kita yang sudah familiar dengan alokasi dana atau budgeting rule yang dipopulerkan oleh Elizabeth Warren dengan metode 50/30/20 miliknya.
Tapi ada beberapa budgeting rule lain yang bisa kita jadikan alternatif untuk kita piilih selain metode 50/30/20, yaitu:
1. Metode 60/20/20
Metode ini muncul dari buku “All Your Worth: The Ultimate Lifetime Money Plan”. Metode ini dianggap sesuai untuk orang yang mau menghemat lebih banyak uang dan mengurangi pengeluaran.
2. Metode 80/20
Metode ini dianggap cocok untuk orang yang sama sekali tidak suka atas the idea of budgeting dan menempatkan dirinya dalam mode autopilot.
Setiap orang punya tujuan finansial yang berbeda dan metode yang dianggap paling baik untuk kebutuhannya sendiri. There is no one-size fits all saat kita melakukan budgeting. Tapi yang perlu kita ingat bahwa uang memang bisa membeli kebahagiaan, tapi uang tidak bisa membeli rasa puas. Maka, pilihlah pengeluaran kita secara bijak.
Referensi:
Forbes. (2024). This 120-Year-Old Principle Will Help You Build Wealth With Less Stress. https://www.forbes.com/sites/bernadettejoy/2024/03/20/the-120-year-old-principle-to-rewire-your-money-habits-and-save-stress/
Investopedia. (2024, August). The 50/30/20 Budget Rule Explained With Examples. https://www.investopedia.com/ask/answers/022916/what-502030-budget-rule.asp
Time Magazine. (2024, March). Why a 60/30/10 Budget Could Be the New 50/30/20. https://time.com/6916834/how-to-budget-60-30-10/
Comments :