Harga Emas Naik Adalah Hal Yang Penting Atau Genting?
Beberapa waktu terakhir, emas menjadi bahan pembicaraan hangat di kalangan investor maupun masyarakat umum. Bagaimana tidak, harga logam mulia ini terus menunjukkan tren kenaikan yang cukup menggiurkan. Di awal April 2024, harga emas dunia tercatat menyentuh angka sekitar US$2.284 per troy ons. Dan setahun berselang, tepatnya April 2025, harga emas kembali menorehkan rekor tertinggi sepanjang masa dengan menyentuh angka fantastis lebih dari US$3.240 per troy ons. Di dalam negeri, harga emas Antam juga ikut melonjak, menembus angka Rp1,2 juta per gram.
Kenaikan harga ini tentu membuat banyak orang bertanya-tanya—apakah ini saat yang tepat untuk menjual emas dan meraih keuntungan, atau justru menjadi momen yang bagus untuk membeli emas sebelum harganya terus naik lebih tinggi?
Untuk menjawab pertanyaan itu, kita perlu memahami terlebih dahulu kenapa harga emas bisa begitu dinamis, bahkan cenderung naik dari tahun ke tahun. Salah satu alasan utamanya adalah kondisi global yang tidak menentu. Dalam situasi seperti perang, krisis ekonomi, atau ketidakstabilan politik, masyarakat dunia cenderung mencari tempat berlindung yang aman bagi kekayaannya. Emas, sejak lama, dianggap sebagai aset “safe haven” yang nilainya tetap kokoh ketika banyak instrumen lain berguguran.
Tak hanya itu, harga emas juga dipengaruhi oleh mekanisme pasar yang sangat mendasar: permintaan dan penawaran. Ketika permintaan terhadap emas meningkat—entah karena digunakan sebagai investasi, perhiasan, atau bahan industri seperti elektronik—harga pun terdorong naik. Menariknya, emas memiliki karakter unik: meskipun produksinya terbatas, nilai dan peminatnya tetap kuat.
Kebijakan moneter, terutama dari bank sentral Amerika Serikat (The Fed), juga punya peran penting. Setiap kali The Fed menurunkan suku bunga, emas biasanya langsung meroket harganya. Ini karena nilai dolar AS akan melemah, dan investor pun mulai berpaling ke emas yang dianggap lebih stabil nilainya.
Tak ketinggalan, inflasi juga memberi pengaruh besar. Dalam situasi inflasi tinggi, uang tunai bisa kehilangan daya belinya. Sedangkan emas, dalam jangka panjang, tetap mempertahankan nilainya, menjadikannya tempat “menyimpan nilai” yang lebih aman.
Dan terakhir, nilai tukar rupiah terhadap dolar juga ikut menentukan harga emas di dalam negeri. Jika rupiah melemah, maka harga emas yang dihitung dalam dolar otomatis jadi lebih mahal di pasaran lokal.
Namun di balik kenaikan harga yang terlihat menggiurkan, menjual emas pun tak semudah membalik telapak tangan. Banyak orang tergoda melepas emas saat harga tinggi, berharap mendapat untung besar. Tapi yang sering terlupa adalah adanya selisih harga jual dan beli atau yang dikenal dengan istilah spread. Ini adalah margin keuntungan bagi toko atau penyedia layanan emas. Jadi, harga jual kembali biasanya lebih rendah dibanding harga beli.
Selain itu, ada juga biaya-biaya operasional toko yang perlu diperhitungkan, mulai dari sewa tempat, gaji karyawan, hingga biaya administrasi. Maka sebelum memutuskan menjual, ada baiknya Anda mengecek dulu harga buyback emas terkini, terutama melalui situs resmi seperti logammulia.com. Simulasi buyback juga sangat disarankan agar Anda punya gambaran berapa rupiah yang akan diterima.
Satu hal lagi yang penting: pastikan kemasan emas, terutama emas Antam LM, masih dalam kondisi utuh. Jika rusak, bisa saja harga buyback-nya dipotong. Dan jangan lupa soal pajak—kalau Anda punya NPWP, Anda hanya akan dikenai PPh 1,5%. Tapi kalau tidak, persentasenya naik jadi 3%.
Proses buyback ini bisa dilakukan langsung di butik-butik resmi logam mulia yang tersebar di berbagai kota besar. Cukup bawa emas Anda, siapkan dokumen seperti KTP dan NPWP, lalu ikuti proses yang dipandu oleh petugas.
Lalu, apa jawabannya—beli atau jual?
Sebenarnya, semua tergantung tujuan Anda. Bila emas Anda dibeli untuk investasi jangka panjang, jangan terlalu panik mengikuti naik-turunnya harga harian. Biarkan ia bekerja seiring waktu. Tapi jika Anda merasa nilai yang Anda pegang sudah cukup menguntungkan, dan Anda memang butuh dana tunai, menjual bisa menjadi pilihan tepat—tentu dengan perhitungan yang matang.
Emas bukan instrumen cepat kaya. Ia adalah penjaga nilai. Dan di tengah dunia yang terus berubah, memiliki emas bisa menjadi bentuk perlindungan yang bijak terhadap ketidakpastian masa depan.
Referensi:
https://www.logammulia.com/id/news/ternyata-harga-emas-dunia-dipengaruhi-oleh-ini
https://www.allianz.co.id/explore/harga-emas-naik-lebih-baik-lepas-atau-pertahankan.html
https://www.cnbcindonesia.com/research/20250324020451-128-621035/pekan-penuh-tanda-tanya-harga-emas-bakal-terbang-atau-terkubur-dalam
Comments :